ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
HEPATITIS
KLIEN DENGAN
HEPATITIS
OLEH
KELOMPOK VI
NAMA : 1. Prawita Sari
2. Richi Robertson
3. Rizki Maulidy Saputra
4. Siti Nurmini
5. Tya Utami
6. Yandhi Saputera
7. Windy Desitiara Putri
KELAS : III B
MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
DOSEN PENGAJAR : Ibu Endang SPN, SKp.,MKep,SpKMB
YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI
AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA
2012/2013
KATA PENGANTARKELOMPOK VI
NAMA : 1. Prawita Sari
2. Richi Robertson
3. Rizki Maulidy Saputra
4. Siti Nurmini
5. Tya Utami
6. Yandhi Saputera
7. Windy Desitiara Putri
KELAS : III B
MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
DOSEN PENGAJAR : Ibu Endang SPN, SKp.,MKep,SpKMB
YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI
AKADEMI KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA
2012/2013
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga makalah kami yang berjudul Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hepatitis dapat diselesaikan.
Materi makalah ini kami sajikan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan untuk perbaikan makalah ini. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar. Akhir kata, semoga pembuatan makalah dapat bermanfaat bagi kita semua.
Martapura, oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Hepatitis
A. Definisi 1
B. Etiologi 1
C. Tanda Dan Gejala 2
D. Patofisiologi 4
E. Penatalaksanaan Keperawatan 4
F. Masalah Keperawatan 4
G. Hasil Yang Diharapkan 5
H. Intervensi 5
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
HEPATITIS
A. Definisi
Hepatitis adalah penyakit infeksi sistemik ya.ng menimbulkan efek utama pada organ hati yang disebabkan oleh berbagai virus.Virus hepatitis terdapat 4 jenis, yaitu Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis E. Diantara keempat Hepatitis tersebut yang paling berbahaya adalah Hepatitis virus B, karena virus ini intinya dapat menyatu dengan inti sel hati dan hal itu memungkinkan terjadinya keganasan atau kanker hati dikemudian hari.
B. Etiologi
Faktor penyebab terjadinya Hepatitis berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut :
1.Hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja .Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan.Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
2.Hepatitis B
Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.Penularannya tidak semudah virus hepatitis A.Bisa terjadi pada ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan,pemakaian jarum suntik secara bersamaan atau diantara mitraseksual.
3.Hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfuse darah.Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakaian obat yang menggunakan jarum bersama-sama.
1
4.Hepatitis D
Hepatitis D adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA. Agar infeksi dan replikasi virus ini dapat terjadi, diperlukan kehadiran HBV. Jadi, infeksi infeksi delta hanya dapat terjadi apabila seorang pembawa HbsAg kemudian terpapar virus delta atau pada seseorang terinfeksi secara simultan oleh HBV.
5.Hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A,yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
C. Tanda dan Gejala
1.Fase Prodromal (Pre Ikterik):
Timbul 1 minggu sebelum ikterus
Manifestasi klinis:
Malaise
Anoreksia
Sakit kepala
Mual, muntah
Demam (kadang)
Athralgia
Arthritis
Ruam kulit
Dyscomfort perut kanan atas
Lemah
2
2. Fase Ikterik:
Berlangsung 2-4 minggu
Manifestasi klinis:
Jaundice / Ikterik
Demam (kadang)
Pruritus
Nafsu makan masih menurun
Kelemahan
Malaise
3. Fase Penyembuhan:
Pada kasus yang tidak mengalami komplikasi dimulai 1-2 minggu setelah fase ikterus
Berlangsung selama 2-6 minggu.
Manifestasi klinis:
Keluhan mudah lelah berkurang
True feces color
Ikterus berkurang
Urine berwarna lebih muda.
Splenomegali à mengecil, hepatomegali ànormal dalam beberapa minggu kemudian.
LFT à abnormal menetap selama 3-6 bln.
3
D. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar(hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan akibat reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Timbulnya ikterus disebabkan karena kerusakan sel parenkim hati.Walaupun jumlah bilirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrapatik, maka terjadi kerusakan dalam hal konjugasi.Akibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus.
E. Penatalaksanaan Keperawatan
Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari
Pembatasan aktivitas sehari-hari dari derajat kelemahan dan malaise
Tirah baring
F. Masalah Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang tidak adekuat
2. Risti defisit volume cairan b.d output yang berlebihan (muntah)
3. Risti gangguan integritas kulit b.d akumulasi garam empedu
4. Resiko trauma b.d peningkatan waktu perdarahan
5. Nyeri akut b.d proses peradangan pd hepar
6. Intoleran aktifitas b.d kelelahan, kelemahan
7. Perubahan rasa nyaman b.d arthralgia, pruritus, sakit kepala, nyeri abdomen kanan atas, dyspepsia
8. Dll à sesuai respons klien
4
G. Hasil yang di harapkan
1. Meningkatkan intake makanan adequat
2. Mempertahankan turgor kulit baik, intake dan output adequat/ seimbang, tidak terjadi perubahan pd TD orthostatik ≥ 10 mmHg.
3. Dapat mempertahankan integritas kulit : tidak terdapat luka/ ekskoriasi akibat garukan.
4. Mengungkapkan nyeri terkendali/ber (-) atau rasa nyaman meningkat .
5. Secara bertahap dapat meningkatkan toleransi terhadap kegiatan hingga dapat melaksanakan aktivitas harian dengan keluhan minimal
H. Intervensi
Mempertahankan intake cairan dan nutrisi :
1. Tahap akut : cairan ± 3000 ml/hari
2. Monitor inteke dan output cairan
3. Cairan oral : dapat mengandung karbohidrat/ nutrisi lainnya
4. Bila mual/muntah terus berlangsung dapat diberikan cairan/IV
5. Nutisi diberikan dengan sesuai selera klien, batasi asupan lemak dan protein 20-30 gr/hari, KH 30-40 gr/kg BB
6. Porsi makan sedikit tapi sering, sesuai selera klien
7. Oral hygiene secara teratur
8. Kolaborasi pemberian anti emetik min. 30 menit sebelum makan
9. Hindari alkohol.
5
Memberikan rasa nyaman, mengurangi nyeri dan mempertahankan integritas kulit
1. Tahap awal penyakit
- Massage ringan
- Mandi air hangat
Lingkungan yang tenang, nyaman
2. Tahap Ikterik, beberapa tindakan mengurangi pruritus :
Pakaian yang tipis, tidak kencang,
Mandi dengan air hangat/dingin
Olesi kulit dengan cream pelembab
Hindari aktifitas/kondisi yang menimbulkan peningkatan pengeluaran keringat
Atur temperatur agar tetap sejuk
Kolaborasi pemberian Antihistamin
Tehnik distraksi : nonton TV, musik dll
Jaga kuku tetap pendek dan bersih
Pencegahan trauma/ perdarahan :
Monitor perdarahan mikroscopis dari urin/ feces
Monitor PT, HT dan Hb
Monitor perubahan kulit : ptechiae, atau haematoma
Hati-hati atau batasi tindakan :
Vena punktur, Injeksi IM, SC
Beri tekanan pada daerah inj. ± 5 mnt
Pakai sikat gigi yang lembut
6
Aktivitas :
Batasi aktivitas terutama saat masa akut
Tingkat kegiatan yang diperbolehkan tergantung tk. keparahan gejala yang timbul
Selingi dengan istirahat jika saat aktivitas
Px dapat memperkirakan kemampuannya dalam beraktivitas
Jika terjadi peningkatan ALT/ALS batasi kembali aktivitas
Pencegahan
1. UP
2. Imunisasi HVA, HVB
3. Hindari kontak seksual yang tidak aman sampai fungsi hepar normal
4. Px dengan viral Hepatitis tidak boleh jadi donor darah
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhamad.(2012),Medikal Bedah.DIVA Press,Yogyakarta.
Riyadi,Sujono.(2011),Keperawatan Medikal Bedah.Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar