Rabu, 11 Desember 2013









Disusun oleh :
Nama         : Rizki Maulidy Saputra
Nim          : 1101110183
Semester     : IV B







YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI
AKPER INTAN MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2013

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah membahas tentang faktor yang terkait dengan Bartolinitis pada wanita hamil. Pada penulisan makalah ini, saya berusaha menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua orang, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca.  Makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa kesehatan.
Saya menyadari dalm penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan didalam penulisan makalah saya, baik dalam segi bahasa dan pengolahan maupun dalam penyusunan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran yang sifatnya membangun demi mencapainya suatu kesempurnaan dalam makalah ini.



















                                                                                 Martapura,  03 April 2013
                       


                                                                                        Rizki Maulidy Saputra






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.    Pengertian Bartolinitis..................................................................................2
B.    Penyebab Bartolinitis....................................................................................3
C.    Tanda dan Gejala Bartolinitis........................................................................4
D.    Pengobatan Bartolinitis.................................................................................5
E.    Dampak Bagi Persalinan Dan Kehamilan.......................................................6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................
B.     Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA












BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Bagi kebanyakan wanita, kehamilan adalah keadaan normal dan sehat. Tapi, kehamilan juga bisa membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi tertentu. Lebih lanjut lagi, kehamilan dapat membuat infeksi yang lebih parah bahkan infeksi ringan dapat menyebabkan penyakit yang serius. Kehamilan mempengaruhi setiap sistem fisiologis dalam tubuh. Perubahan fungsi kekebalan dan keseimbangan hormon dapat membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi serius.
Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah infeksi, infeksi dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai macam manifestasi dan akibatnya. Tidak terkecuali pada glandula vestibularis major atau dikenal dengan kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang terdapat pada bagian bawah introitus vagina. Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar.
Sekarang ini penyakit yang disebut dengan Bartolinitis atau infeksi kelenjar Bartolini ini tidak asing lagi bagi kita, sudah banyak ibu-ibu hamil yang mengalaminya.
    Tapi, banyak ibu hamil yang masih kurang informasi tentang penyakit tersebut.
Maka dengan banyaknya kasus Bartolinitis tersebut saya angkat makalah Bartolinitis ini.











BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.    Pengertian Bartolinitis

     Bartolinitis adalah sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik.Bartholinitis adalah infeksi pada glandula bartholin yang mana sering kali timbul pada gonorea akan tetapi dapat pula mempunyai sebab lain, misalnya: streptoccus atau basil coli.
Bartholinitis merupakan infeksi kelenjar Bartholini (nama diambil dari seorang ahli anatomi belanda) yang letaknya bilateral pada bagian dasar labia minor. Kelenjar ini bermuara pada posisi kira2 jam 4 dan jam 8. Ukurannya sebesar kacang dan tidak melebihi 1 cm, dan pada pemeriksaan dalam keadaan normal tidak teraba.(lihat gambar di bawah ini)


Infeksi pada kelenjar ini disebabkan oleh kuman golongan staphylococcus dan gonococcus. Gejalanya berupa gejala umum kalau kita terinfeksi kuman seperti pegel2 atau rasa tidak enak badan sampai demam, sedangkan gejala lokal berupa pemebengkakan pada vagina bagian bawah kiri atau kanan, kemerahan dan nyeri jika diraba. Pada infeksi yang kronis dapat menyebabkan kista bartholini. (lihat gambar dibawah ini/tanda panah putih)
     
Kebetulan sekali terapinya mudah yaitu diberi antibiotika spektrum luas. Bisa memakai cifrofloxacin, ceftriaxon, doksisiklin atau azytromicin tentunya dengan dosis yang sesuai / ditentukan oleh dokter.



B. Penyebab
Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Mulai dari chlamydia, gonorrhea, dan sebagainya. Infeksi ini kemudian menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina.


C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala
o Pada vulva terjadi perubahan warna, kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
o Kelenjar bartolin membengkak, terasa nyeri sekali bila penderita berjalan atau duduk, juga dapat disertai demam
o Kebanyakkan wanita dengan penderita ini datang ke PUSKESMAS dengan keluhan keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
o Terdapat abses pada daerah kelamin
o Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.
Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan diplokokkus intra maupun ekstraseluler.


D. Pengobatan
Pengobatan yang cukup efektif saat ini adalah dengan:
• antibiotika golongan cefadroxyl 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan, selama sedikitnya 5-7 hari,
• asam mefenamat 500 mg (misalnya: ponstelax, molasic, dll), diminum 3×1 untuk meredakan rasa nyeri dan pembengkakan, hingga kelenjar tersebut mengempis,
• eritromisin 4 x 0,5 gram perhari selama 5-10 hari, suntikan 1.000.000 S Depot penisilin sehari selama 6-7 hari, atau jika ada alergi terhadap penisilin dapat diberi chlorampenicol 1 gr intravena (i.v.) atau intramuskuler (i.m.).
• Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan diplokokkus intra maupun ekstraseluler. Jika sudah bernanah mencari jalan sendiri atau harus dikeluarkan dengan sayatan karena jika tidak akan menjadi kista.




E. Dampak Bagi Kehamilan dan Persalinan
Dampak terhadap kehamilan dan bayi khususnya pada bartholinitis yang disebabkan oleh Gonokokkusyaitu :
• Sering dijumpainya kemandulan anak satu (one child sterility) pada penderita atau bekas penderita karena pada saat persalinan lendir kental dalam cervix lenyap dan ostium terbuka hingga akhirnya Gonokokkus ada kesempatan untuk mejalar ke atas berturut-turut menyebabkan endometritis dan salpingitis (salpingitis inilah penyebab kemandulan tersebut),
• Anak yang melalui jalan lahir dapat kemasukan Gonococcus ke dalam matanya dan menderita konjungtivitis gonorea neonatorum (blenorea neonati).Radang pada glandula bartholini dapat terjadi berulang - ulang dan akhirnya dapat menjadi menahun dalam bentuk kista Bartholini. Sebaiknya kista yang kecil dan tenang pada wanita hamil dibiarkan saja dan baru diangkat kira-kira 3 bulan setelah persalinan. Apabila kista sering meradang walaupun sudah diobati berukang kali, atau apabila kista sangat besar sehingga dikhawatirkan akan pecah waktu persalinan, maka sebaiknya kista tersebut diangkat dalam keadaan tenang sebelum persalinan. Adakalanya kista yang sangat besar baru diketahui sewaktu wanita sudah dalam persalinan. Dalam hal demikian dilakukan punksi dan cairan dikeluarkan, walaupun ini bukan terapi tetap. Selanjutnya dilakukan marsupialisasi (nanah dikeluarkan) sebagai tindakan tanpa resiko dengan hasil yang memuaskan. Pada tindakan ini setelah diadakan sayatan dan isi kista dikeluarkan, dinding kista yang terbuka dijahit pada kulit vulva yang terbuka pada sayatan.












BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN
Bartholinitis merupakan infeksi kelenjar Bartholini (nama diambil dari seorang ahli anatomi belanda) yang letaknya bilateral pada bagian dasar labia minor.
Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar.

SARAN
Saran saya, bagi ibu hamil waspadalah dengan penyakit Bartolinitis dan sering- sering periksa ke pihak medis untuk lebih jaga-jaga apakah ibu dan bayi selalu dalam keadaan sehat.


















 DAFTAR PUSTAKA


Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.

Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2006.

Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006.

Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.

Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar